Menghitung Keampuhan RI Ambisi Bangun Inisiatif Pembangkit Sampah
Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto punya ambisi besar membangun 33 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di RI.
Hal ini sebagai upaya untuk mengatasi persoalan darurat sampah yang tengah dihadapi RI.Berdasarkan laporan telaah lingkungan hidup kunci rencana pembangunan jangka panjang nasional 2025-2045 yang dirilis Lembaga Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), besaran sampah nasional diperkirakan bakal naik mencapai 82,2 juta ton pada 2045.
Pada 2025 ini, besaran sampah nasional diproyeksi mencapai 63 juta ton.Dalam laporan tersebut Bappenas menilai kapasitas mengelola sampah akan turun dalam beberapa tahun mendatang, seiring dengan meningkatnya populasi yang merakit pembuatan sampah semakin tinggi.
Pada 2045 mendatang, proporsi sampah terkelola diprediksi bakal menurun.Pada 2025, diperkirakan sekitar 59,70% sampah bakal terkelola, sedangkan pada 2045, kemampuannya malah turun menjadi hanya 9,39%, memakai skenario business as usual.
Menurut kelaziman Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dari Kemntrian Lingkungan Hidup (KLH), pada 2024 besaran sampah di RI mencapai 34,2 juta ton, diperoleh dari 317 kabupaten/kota di seluruh RI.
Namun, baru 59,74% atau sekitar 20,4 juta ton sampah yang terkelola, sedangkan sampah yang tidak terkelola mencapai 40,26% atau setara 13,8 juta ton.
Dalam 5 tahun terakhir, sampah rumah tangga konsisten menjadi penyumbang sampah terbesar di RI.
Pada 2020, sampah rumah tangga berkontribusi 37,69% terhadap akumulasi timbulan sampah di RI, jauh di atas sampah perkantoran, perniagaan, pasar, serta sumber-sumber lain.
Pada 2021, proporsi sampah rumah tangga naik menjadi 48,9%, serta sempat turun tipis menjadi 40,23% pada tahun berikutnya.
Pada 2023 sebanyak 60,46% timbulan sampah nasional merupakan sampah rumah tangga yang kemudian turun tipis menjadi 53,74% pada 2024.
Saat ini berdasarkan kelaziman KLH besaran sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di seluruh RI telah mencapai 1,7 miliar ton.
Tumpukan tersebut terus bertambah setiap tahunnya dengan tambahan 56,3 juta ton sampah baru.Kondisi ini diperparah oleh sistem pengelolaan sampah yang dinilai belum maksimal serta keterbatasan teknologi yang tersedia.
0 comments:
Posting Komentar