Adu Kredit EBT Bank Jumbo Semester I/2025 ketika Aliran Pembiayaan Fosil Global Tetap Deras

Posted by creator on 9/23/2025 with No comments

Adu Kredit EBT Bank Jumbo Semester I/2025 ketika Aliran Pembiayaan Fosil Global Tetap Deras

Bisnis.com, JAKARTA — Empat bank jumbo, yakni PT Bank Rakyat RI (Persero) Tbk.(BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

(BMRI), PT Bank Negara RI (Persero) Tbk.(BBNI), serta PT Bank Central Asia Tbk.(BBCA) telah merilis kinerja keuangan semester I/2025.

Keempat bank dalam Kelompok Bank Berdasarkan Kapital Inti (KBMI) 4 ini tercatat melanjutkan komitmennya dalam distribusi pembiayaan hijau, meski dengan performa beragam.

Sebagai contoh, nilai portofolio hijau BRI selama semester I/2025 turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara Bank Mandiri, BNI, serta BCA kompak membukukan pertumbuhan tahunan (year on year/YoY).

Bagaimanapun, Pemerintah Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa bank jumbo tetap mendominasi distribusi kredit hijau sepanjang 2024.

Pembiayaan hijau sendiri melanjutkan tren pertumbuhan pada tahun lalu.Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa akumulasi pembiayaan berkelanjutan yang disalurkan perbankan RI mencapai Rp2.

075 triliun per Desember 2024.Nilai ini meningkat dibandingkan dengan 2023 sebesar Rp1.959 triliun.Adapun bank KBMI 4 berkontribusi sebesar Rp1.

471 triliun dalam distribusi kredit berkelanjutan tahun lalu.Angka itu setara 70,9% dari akumulasi kredit/pembiayaan berkelanjutan pada 2024.

Terlepas dari tren positif ini, riset BloombergNEF (BNEF) mengungkap bahwa pembiayaan perbankan global untuk energi terbarukan nyaris stagnan tahun lalu.

Di sisi lain, aliran kapital ke sektor minyak, gas, serta batu bara masih lebih besar dibandingkan kredit bagi inisiatif energi bersih.

Kajian BNEF menunjukkan bahwa bank-bank terkemuka dunia hanya menggelontorkan 89 sen ke perusahaan serta inisiatif energi rendah karbon, seperti angin, surya, serta jaringan listrik, untuk setiap US$1 yang dialokasikan ke sektor fosil.

Angka tersebut nyaris tidak berubah dibandingkan dengan 2023.Tahun tersebut, dana yang digelontorkan bank ke sektor energi bersih untuk setiap US$1 yang mengalir ke energi fosil berada di angka 88 sen.

Melihat dinamika ini, bagaimana performa bank-bank terbesar di RI?Apakah pembiayaan ke sektor energi baru terbarukan (EBT) dapat meraih momentum di tengah dominasi energi fosil di Tanah Air?

Berikut ulasannya.



Sumber: Bisnis