Maskapai Eropa Siap Coret Israel dari Negara Sasaran Mereka

Posted by creator on 9/13/2025 with No comments

Maskapai Eropa Siap Coret Israel dari Negara Tujuan Mereka

Dublin - Maskapai terbesar di Eropa, Ryanair, mengumumkan kemungkinan untuk menghapuskan Israel dari daftar negara sasaran mereka.

Ryanair menyatakan tidak akan kembali melayani penerbangan ke Israel meski situasi konflik terkait perang di Gaza sudah mereda.

Keputusan ini diungkapkan setelah maskapai tersebut merasa 'dipermainkan' oleh pemerintah bandara Israel.

WITH CONTENT CEO Ryanair, Michael O'Leary, dalam konferensi pers di Dublin, Irlandia, pada Kamis (11/9/2025), menyatakan, "Ada kemungkinan besar kami tidak akan kembali ke Israel.

" Pernyataan ini merujuk pada pengalaman kurang menyenangkan dengan pemerintah Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.

: Kisah Mengerikan Wanita di Jepang: Ia Temukan Pria di Bawah Kasur Hotel Bandara Negeri Zionis itu mengenakan tarif lebih tinggi untuk penggunaan terminal utama saat terminal berbiaya rendah ditutup karena alasan keamanan.

Sebelumnya, Ryanair telah mengumumkan penghentian penerbangan ke Israel hingga setidaknya 25 Oktober 2025, sejalan dengan langkah banyak maskapai internasional lain yang menghentikan operasinya di wilayah tersebut akibat konflik yang sedang berlangsung.

"Kecuali otoritas Israel bersikap lebih serius serta berhenti mempersulit kami, kami lebih memilih untuk mengembangkan operasi di wilayah lain di Eropa," jelas O'Leary, seperti dilansir Independent.

Ia juga menyebutkan Ryanair berencana kembali mengoperasikan penerbangan ke Yordania pada bulan ini atau bulan depan.

: Israel Serang Doha, Aktivitas Bandara Hamad Masih Lancar Sementara itu, pada Rabu (10/9), beberapa bandara di Polandia sempat ditutup sementara karena negara tersebut menembak jatuh drone Rusia.

Penutupan ini menyebabkan gangguan pengendalian lalu lintas udara, yang memicu keterlambatan penerbangan di seluruh Eropa.

Namun, operasional bandara kembali normal beberapa jam kemudian."Gangguan seperti ini akan menjadi isu berkelanjutan bagi semua maskapai serta penduduk Eropa dalam beberapa tahun ke depan.

Risikonya lebih kepada gangguan operasional, bukan soal keamanan," tutur O'Leary.-------- Artikel ini telah tayang di CNN RI.



Sumber: Detik Travel