Otoritas Tiongkok Membuat Bos Nvidia Kecewa Berat
Jakarta - Otoritas Tiongkok menuduh perusahaan chip milik salah satu orang terkaya di dunia Jensen Huang, Nvidia, melanggar undang-undang antimonopoli Negeri Tirai Bambu.
Tiongkok pun enggan untuk membeli chip buatan raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu.Tuduhan monopoli pasar ini terkait dengan akuisisi Nvidia terhadap perancang chip asal Israel, Mellanox Technologies, pada 2020 lalu.
Meskipun investigasinya kasus ini masih bersifat "pendahuluan", namun rencana Tiongkok untuk memboikot produk Nvidia dapat menjadi tamparan keras kepada perusahaan.
WITH CONTENT Menanggapi tuduhan monopoli ini, Jensen Huang secara terbuka menyampaikan kekecewaannya.
Terlebih saat dirinya mengetahui bagaimana otoritas Tiongkok telah memerintahkan raksasa teknologi Negeri Tirai Bambu termasuk ByteDance selaku perusahaan induk TikTok, serta Alibaba untuk tidak lagi membeli chip RTX Pro 6000D buatan Nvidia.
"Kami hanya dapat melayani pasar jika negara menginginkannya.Kami mungkin berkontribusi lebih besar ke pasar Tiongkok daripada kebanyakan negara, serta saya kecewa dengan apa yang saya lihat," kata Huang menanggapi rencana pemblokiran chip AI buatan Nvidia di Tiongkok, dikutip dari CNBC, Rabu (17/9/2025).
Menurut Jensen pemblokiran ini dilakukan sebagai salah satu langkah Tiongkok untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait kesepakatan dagang kedua negara yang masih dalam pembahasan.
Sebab, kasus ini muncul di tengah perundingan dagang AS-Tiongkok di Madrid, dengan isu chip diperkirakan jadi rencana utama.
Akses Beijing ke chip AI canggih, termasuk produk Nvidia, menjadi salah satu titik panas dalam persaingan teknologi kedua negara.
"Tapi mereka punya rencana yang lebih besar untuk diselesaikan antara Tiongkok serta Amerika Serikat, serta saya memahaminya," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, Huang mengaku telah meminta bawahannya untuk mengecualikan pasar Tiongkok dalam proyeksi keuangan perusahaan ke depan.
"Kami telah mengarahkan semua analis keuangan untuk tidak memasukkan pasar Tiongkok dalam proyeksi keuangan perusahaan.
Alasannya merupakan karena hal itu sebagian besar akan menjadi bagian dari diskusi otoritas Amerika Serikat serta Tiongkok" ujar Huang kepada wartawan.
Sebelumnya, AS telah memberlakukan pembatasan eksportasi chip AI Nvidia ke Tiongkok, termasuk produk chip server H20 karena isu keamanan nasional.
Namun, pada Agustus lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump serta Huang telah mencapai kesepakatan di mana Nvidia akan menerima lisensi eksportasi dengan imbalan 15% penjualan H20 di Tiongkok diberikan kepada otoritas AS.
Namun sebagai balasannya, awal pekan ini Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR) Tiongkok membuka penyelidikan antimonopoli terhadap Nvidia atas akuisisi perusahaan teknologi Israel, Mellanox.
0 comments:
Posting Komentar