Stasiun Luar Angkasa Internasional Bakal Dihancurkan di 2030
Jakarta - Dalam sejarah penerbangan antariksa, Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) mungkin merupakan salah satu pencapaian umat manusia yang paling menakjubkan, sebuah contoh gemilang kerja sama antariksa antara Amerika Serikat (AS), Eropa, Kanada, Jepang, serta Rusia.
Namun, semua hal baik pasti akan berakhir.Pada 2030, ISS akan dideorbit, didorong ke wilayah terpencil di Samudra Pasifik.
Bagi orang-orang yang menyukai dunia keantariksaan, apalagi yang terlibat langsung di dalamnya, dihancurkannya ISS akan jadi momen perpisahan penting yang menyedihkan.
"Saya seorang insinyur kedirgantaraan yang telah membantu membangun berbagai perangkat keras serta eksperimen untuk ISS.
Sebagai anggota komunitas antariksa selama lebih dari 30 tahun serta anggota komunitas NASA selama 17 tahun, akan sulit bagi saya untuk melihat ISS berakhir," kata John M.
Horack, Profesor bidang Mechanical and Aerospace Engineering dari Ohio State University, dikutip dari Science Alert.
WITH CONTENT : Inisiatif Bunker Kiamat Orang Super Kaya, Ada Kolam Renangnya Ia menyebutkan, sejak bagian pertama ISS diluncurkan pada 1998, stasiun ini telah menjadi rumah bagi berbagai pencapaian penelitian penting di berbagai domain, termasuk ilmu material, bioteknologi, astronomi serta astrofisika, ilmu bumi, pembakaran, serta masih banyak lagi.
Para astronaut yang melakukan penelitian di dalam stasiun ruang angkasa serta eksperimen muatan yang melekat pada bagian luar stasiun telah menciptakan banyak publikasi di jurnal sains yang ditinjau sejawat.
Beberapa di antaranya telah memajukan pemahaman kita tentang badai petir, menciptakan perbaikan dalam proses kristalisasi obat-obatan utama melawan kanker, merinci cara menumbuhkan retina buatan di luar angkasa, mengeksplorasi pemrosesan serat optik ultramurni, serta menjelaskan cara mengurutkan DNA di orbit.
Secara akumulasi, lebih dari 4.000 percobaan telah dilakukan di ISS, menciptakan lebih dari 4.400 publikasi penelitian yang didedikasikan untuk memajukan serta menggenjot kehidupan di Bumi serta membantu membuka jalan bagi aktivitas eksplorasi ruang angkasa di masa depan.
"ISS telah membuktikan nilai pelaksanaan penelitian di lingkungan penerbangan antariksa yang unik, yang memiliki gravitasi sangat rendah, ruang hampa, siklus suhu ekstrem, serta radiasi, untuk memajukan pemahaman ilmuwan tentang berbagai proses fisika, kimia, serta biologi yang penting," kata Horack.
Menjaga Kehadiran di Orbit Keberadaan ISS sama dengan menjaga kehadiran di orbit Bumi.Namun, setelah stasiun tersebut pensiun, NASA serta rekan internasionalnya tidak meninggalkan pos terdepan mereka di orbit rendah Bumi.
0 comments:
Posting Komentar