Gedung Putih Minta Lembaga Federal Siapkan Rencana PHK Massal

Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih meminta badan-badan federal mempersiapkan rencana PHK massal, selama kemungkinan penutupan otoritas minggu depan.

Langkah ini menandai perubahan drastis dari cuti sementara pekerja yang biasanya terjadi selama penutupan sebelumnya.

Kantor Manajemen serta Budget (OMB) Gedung Putih mengirimkan memo tersebut kepada badan-badan federal serta meminta mereka untuk mengidentifikasi inisiatif, inisiatif, serta aktivitas yang pendanaan diskresionernya akan berakhir pada 1 Oktober jika Kongres AS tidak mengesahkan undang-undang untuk menjaga otoritas federal tetap beroperasi.

"Inisiatif-inisiatif yang tidak mendapatkan faedah dari suntikan dana wajib akan menanggung beban penutupan," kata OMB dalam memo tersebut, yang disampaikan oleh Gedung Putih seperti dilansir dari reuters.

Tidak jelas apakah Gedung Putih mencoba memanfaatkan kemungkinan penutupan untuk memajukan upaya Presiden Donald Trump untuk memangkas pekerja federal, atau apakah itu taktik negosiasi untuk memaksa Partai Demokrat menyetujui pengesahan undang-undang pendanaan Partai Republik.

"Ini merupakan upaya intimidasi.Donald Trump telah memecat pegawai federal sejak hari pertama bukan untuk memerintah, tetapi untuk menakut-nakuti," kata pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer dalam sebuah pernyataan.

Gedung Putih Luncurkan Akun TikTok Resmi, Padahal Nasib Divestasi Belum Jelas Para Pemimpin Eropa Tiba di Gedung Putih, Dukung Ukraina Jelang Pertemuan Trump-Zelensky Dolar AS Menguat Tipis, Pasar Nantikan Hasil Pertemuan Gedung Putih soal Ukraina Dia memperkirakan pemecatan apa pun akan dibatalkan di pengadilan, seperti yang telah terjadi sebelumnya.

Badan-badan diminta untuk menyerahkan rencana pengurangan pekerja yang diusulkan kepada OMB serta mengeluarkan pemberitahuan kepada karyawan.

Memo OMB sebelumnya dilaporkan oleh Politico.Trump pada hari Selasa membatalkan pertemuan dengan para pemimpin Demokrat terkemuka di Kongres untuk membahas pendanaan otoritas, menggenjot dampak penutupan sebagian otoritas minggu depan.

Partai Republik serta Demokrat saling menyalahkan atas kebuntuan ini.Setelah menjabat pada bulan Januari, Trump meluncurkan kampanye untuk menekan 2,4 juta anggota pekerja sipil federal, yang menurutnya membengkak serta tidak efisien.

Sekitar 300.

Sumber: Bisnis